Empat hari terakhir Olimpiade Paris 2024. Indonesia masih harap-harap cemas menanti kehadiran medali emas yang pertama.
Kontingen Indonesia masih berharap untuk bisa mengibarkan sang saka Merah Putih di tempat tertinggi pada Olimpiade Paris 2024.
Sayangnya, beberapa nomor yang diharapkan mampu menggapai keping medali paling bergengsi itu harus meleset dari target.
Tim bulu tangkis Indonesia tak mampu menjadi andalan karena penampilan melempem saat berlaga di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis.
Bagaimana tidak? Empat dari enam wakil yang berlaga bahkan tak berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, akhirnya menyelamatkan wajah Indonesia di cabang olahraga langganan emas pada ajang multi-event.
Hasil itu tetap patut disyukuri terutama karena bagi Gregoria menghadirkan medali yang pertama bagi Indonesia di Paris 2024.
Harapan akan prestasi serupa di nomor lain juga harus kandas.
Di panahan, wakil terakhir yaitu Diananda Choirunisa kandas di perempat final dengan tragis karena tembakan terakhir yang meleset jauh ketika sudah hampir menang.
Demikian pula di panjat tebing putri. Juara Dunia dan pemenang Asian Games yaitu Made Desak Rita Kusuma Dewi kalah tipis 0,006 detik dari rivalnya pada perempat final.
Sementara itu Rajiah Sallsabillah yang melangkah paling jauh mesti tumbang di perebutan medali perunggu.
Kisah tragis berlanjut saat ‘Manusia Olimpiade’ Eko Yuli Irawan terbelenggu oleh cedera dalam pertandingan angkat besi nomor 61kg putra.
Rekor selalu berhasil meraih medali di Olimpiade milik lifter berusia 35 tahun itu harus berakhir dalam penampilan kelimanya.
Kini, harapan menjaga martabat Indonesia berada di pundak empat atlet yang tersisa.
Catatan 1 medali terbilang sedikit karena sejak raihan emas pertama di Barcelona 1992, Merah Putih setidaknya membawa pulang 3 keping di setiap keikutsertaan.
Sementara soal medali emas, Indonesia hanya gagal sekali di London 2012 dalam periode waktu yang sama.
Di kawasan ASEAN saja, catatan 8 emas Indonesia hanya kalah dari Thailand yang mengoleksi 10 medali emas plus 1 lagi dari Paris 2024.
Indonesia kini harap-harap cemas menantikan penampilan empat atlet yang masih akan berjuang di Kota Cinta.
Tiga atlet di antaranya akan tampil pada Kamis (8/9/2024) hari ini.
Mereka adalah Veddriq Leonardo (panjat tebing), Rizki Juniansyah (angkat besi), dan Bernard Benyamin van Aert (balap sepeda).
Sementara atlet terakhir adalah Nurul Akmal (angkat besi) di nomor 81+kg putri yang baru akan bertanding pada Minggu (11/8/2024).
Dari keempat atlet tersebut, harapan meraih medali emas terbuka pada Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah.
Rizki merupakan pemegang rekor total angkatan di kelas 73kg putra dengan 365kg pada Piala Dunia IWF 2024.
Lawan terberat Rizki adalah Shi Zhiyong dari China yang merebut emas di Olimpiade Tokyo 2020 dengan torehan 364kg.
Veddriq juga pernah memegang rekor dunia sebagai manusia pertama yang menembus waktu di bawah 5 detik pada disiplin speed di panjat tebing.
Saingan terberat Veddriq adalah asal Amerika Serikat, Sam Watson, yang memegang catatan waktu tercepat dengan 4,75 detik yang diraihnya pada babak eliminasi.
Veddriq sempat menyamai rekor Watson sebelumnya yaitu 4,79 detik pada babak kualifikasi.
Untungnya, atlet asal Pontianak tersebut baru bisa bersua Watson di final karena berada di paruh yang berbeda.