Wang Chang Disorot, Ketua Federasi China Zhang Jun Sesalkan Melesetnya Emas di Ganda Putra

Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Zhang Jun, menyoroti performa Wang Chang yang kurang maksimal pada final Olimpiade Paris 2024.

Target China untuk meraih 3 medali emas Olimpiade dari bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024 meleset.

Peluang besar untuk mendulang dari nomor ganda putra tak mampu diwujudkan oleh Liang Wei Keng/Wang Chang yang menjadi andalan.

Pasangan nomor satu dunia itu kalah di final Olimpiade Paris 2024 dari sang juara bertahan, Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) dalam laga thriller tiga gim dengan skor sengit, 17-21, 21-18, 19-21.

Skuad Negeri Tirai Bambu sebenarnya masih membuka asa di tunggal putri lewat He Bing Jiao.

Namun, pemain kidal 27 tahun itu sedari awal tidak terlalu diunggulkan untuk mengalahkan ratu bulu tangkis An Se-young dari Korea Selatan yang akhirnya merengkuh emas.

Total China membawa 2 medali emas dan 3 medali perak dari bulu tangkis.

Dua emas dipersembahkan ganda campuran Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan ganda putri Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Sedangkan tiga perak dipersembahkan Liang/Wang, He Bing Jiao, dan ganda putri Liu Sheng Shu/Tan Ning.

Dari dua peraih perak yang melawan wakil negara lain, bukan kekalahan He Bing Jiao yang disesalkan Zhang Jun selaku nakhoda CBA.

Peraih dua medali emas bersama Gao Ling di Sydney 2000 dan Athena 2004 itu lebih menyesali kekalahan anak didiknya di ganda putra yaitu Liang/Wang.

Memang, kekalahan mereka begitu menyesakkan, apalagi ketika masih seimbang di kedudukan 19-19 pada gim penentuan yang sejatinya membuka peluang.

Menurut Zhang Jun, satu yang sedikit membuatnya kecewa adalah performa Wang Chang.

Mantan juara dunia junior itu disebutnya tampil kurang lepas.

“Saya puas dengan nomor ganda kami secara keseluruhan, tetapi juga ada yang saya sesalkan,” kata Zhang Jun dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.

“Saya agak menyesalkan kekalahan ganda putra.”

“Faktanya, seharusnya mereka bisa menampilkan lebih baik, tampil lepas sejak awal.”

“Tapi mungkin karena di gim pertama itu, terutama Wang Chang gagal tampil lepas dan karena pertandingannya sangat ketat,” tandas pria yang juga menjadi kepala pelatih China itu.

Nasib Liang/Wang pada final Olimpiade Paris 2024 sama mirisnya dengan apa yang dirasakan senior mereka, Li Jun Hui/Liu Yu Chen, pada edisi Tokyo 2020.

Li/Liu yang dijuluki Duo Menara Kembar juga lebih dijagokan saat beraksi di laga puncak Olimpiade Tokyo 2020.

Mereka berstatus pasangan ranking dua dunia dan unggulan dua.

Namun. Li/Liu kecolongan saat jumpa Lee Yang/Wang Chi-Lin yang saat itu juga berstatus sebagai underdog.

Kekalahan Liang/Wang di Paris kali ini turut menunda ambisi China dalam meraih kembali medali emas Olimpiade di nomor ganda putra.

Terakhir kali China memperoleh medali emas Olimpiade dari nomor ganda putra adalah pada Rio 2016 lewat Fu Hai Feng/Zhang Nan.

Kegagalan ini sekaligus masih mencegah asa China untuk mengejar prestasi Indonesia.

Indonesia sampai saat ini masih menjadi penguasa ganda putra di Olimpiade dengan raihan tiga medali emas.

Tiga medali emas Indonesia itu dipersembahkan Rexy Mainaky/Ricky Soebagdja (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), dan Markis Kido/Hendra Setiawan (2008).

Related Posts

Kisah 3 Pebulutangkis Indonesia yang Dihukum BWF Larangan Bermain Seumur Hidup

Kisah 3 pebulutangkis Indonesia yang dihukum BWF larangan bermain seumur hidup akan diulas dalam artikel ini. Salah satunya punya dosa paling besar. Ya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memberi sanksi tegas kepada sejumlah…

Hasil Final Arctic Open 2024 Momentum Jojo Cetak Sejarah, Tunggal Putra Indonesia Pertama yang Juara

Hasil final badminton Arctic Open 2024 hari ini menjadi momentum Jonatan Christie untuk mencetak sejarah. Diketahui, pria yang akrab disapa Jojo tersebut menjadi harapan terakhir Indonesia untuk bisa meraih gelar…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Kisah 3 Pebulutangkis Indonesia yang Dihukum BWF Larangan Bermain Seumur Hidup

  • By shuji
  • October 14, 2024
  • 2 views
Kisah 3 Pebulutangkis Indonesia yang Dihukum BWF Larangan Bermain Seumur Hidup

Hasil Final Arctic Open 2024 Momentum Jojo Cetak Sejarah, Tunggal Putra Indonesia Pertama yang Juara

  • By shuji
  • October 13, 2024
  • 5 views
Hasil Final Arctic Open 2024 Momentum Jojo Cetak Sejarah, Tunggal Putra Indonesia Pertama yang Juara

Hasil Arctic Open 2024 – Dahului Gregoria, Mantan Ratu Bulu Tangkis Menanti di Final

  • By shuji
  • October 12, 2024
  • 7 views
Hasil Arctic Open 2024 – Dahului Gregoria, Mantan Ratu Bulu Tangkis Menanti di Final

Kisah PV Sindhu, Ratu Bulu Tangkis yang pernah Minta Perlindungan Peringkat Dunia BWF karena cedera Parah

  • By shuji
  • October 10, 2024
  • 8 views
Kisah PV Sindhu, Ratu Bulu Tangkis yang pernah Minta Perlindungan Peringkat Dunia BWF karena cedera Parah

Sempat Gagal di Kejuaraan Asia, Richie Duta Berharap Bisa Juara di BWF World Junior Championships 2024

  • By shuji
  • October 9, 2024
  • 10 views
Sempat Gagal di Kejuaraan Asia, Richie Duta Berharap Bisa Juara di BWF World Junior Championships 2024

Link Live Streaming SPOTV: Turnamen Super 500 BWF Arctic Open 2024 Pekan Ini di Vidio

  • By shuji
  • October 8, 2024
  • 10 views
Link Live Streaming SPOTV: Turnamen Super 500 BWF Arctic Open 2024 Pekan Ini di Vidio