Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, absen cukup lama dari mengikuti turnamen setelah tampil pada Olimpiade Paris 2024.
Salah satu alasannya adalah Rinov mengalami sakit cacar yang membuatnya dirawat di rumah sakit dan menjalani pemulihan cukup lama.
Rinov/Pitha lalu menceritakan situasi yang mereka alami jelang comeback pada Arctic Open 2024 (8-13 Oktober).
“Sekarang saya sudah latihan penuh, sudah latihan seperti biasa. Tinggal tersisa bekas cacar saja. Saya diopname di rumah sakit selama 9 hari dan pemulihannya cukup lama,” kata Rinov ditemui hybridnetworkyt.com di pelatnas, Cipayung, Jakarta.
“Kalau kata dokter, cacar muncul 14 hari sebelum terjangkit. Saat Olimpiade karena saya konsentrasi disana, saya tidak merasa kenapa-kenapa.”
“Baru dua hari menjelang kepulangan, baru terasa panas badan, meriang seperti itu.Sudah lama tidak bertanding, mau mengembalikan suasana bertanding, kepercayaan diri. Jadi, fokus kepada diri sendiri.”
Pada Olimpiade Paris 2024, Rinov/Pitha tersisih pada fase grup karena hanya meraih satu kemenangan dari tiga laga yang harus dijalani.
“Hasil Olimpiade pastinya mengganggu saya karena dari pertama kami sudah bisa bermain bagus. Yang jadi permasalahan main kedua dan ketiganya. Tentunya kami evaluasi lagi bagaimana.”
“Cara melupakannya kalau saya pribadi saya punya psikolog pribadi jadinya lebih enak untuk sharing dan memberi masukkan ke saya. Semoga psikolog pribadi bisa membantu saya. Ada psikolog dari PBSI dan juga pribadi.”
Meski begitu, pemain berusia 24 tahun itu menjadikan Olimpiade sebagai pengalaman berharga.
“Terutama dalam hal pengalaman karena itu bukan sembarang pertandingan biasa. Suasana dan lainnya berbeda,” aku Rinov.
“Menghadapi persaingan ganda campuran pastinya latihan terus. Saya tidak tahu setiap akhir tahun ada degradasi atau tidak. Saya belum tahu masih disini atau tidak. Jadi, tetap jalani dulu saja.”
Di sisi lain, Pitha mengatakan bahwa setelah Olimpiade dia “berperang” kepada diri sendiri.
“Jadi, fokusnya ke diri sendiri saja. Kemarin sudah cukup lama tidak turun bertanding sekitar 2 bulan. Jadi, dari motivasinya diulang lagi,” ucap Pitha.
“Tidak bisa bohong setelah Olimpiade terutama saya merasa hasil kemarin sangat tidak memuaskan. Saya bahkan bisa bilang kepada Koh Herry (pelatih ganda campuran) sampai jam 10 malam kami lakukan.”
“Maksudnya bukan ini hasilnya. Mungkin proses penerimaannya kemarin itu saat kalah rasanya ingin kembali ke Cipayung saja.”
“Saya tiba di Indonesia Sabtu, tetapi Selasa saya sudah mau langsung ke Cipayung saja karena saya butuh aktivitas supaya saya bisa mengalihkan pikiran dan tidak perlu memikirkan terus (kegagalan).”
“Itu salah satu cara saya dan saya bertemu dengan siapapun, melakukan kegiatan di luar latihan saat weekend atau setengah hari harus bertemu orang yang membuat saya nyaman tanpa harus memikirkan hal-hal tidak enak di belakang.”
“Tetapi, kami pikirkan bagaimana solusinya kedepan karena kalau saya sedang sendiri jadi terpicu lagi.”
Pemain yang akrab disapa dengan Tari itu mengakui bahwa dia butuh waktu cukup lama untuk memulihkan diri dari kegagalan Olimpiade.
“Bisa dibilang cukup lama dan saya berterima kasih kepada orang-orang terdekat saya. Mereka tahu, menemani dan membantu saya saat kemarin.”
“Sejujurnya saya sejak lama akan comeback bertanding. Jadi kami lakukan persiapan. Ya sudah kami mulai dari nol lagi.”
Pemain asal Jaya Raya it melihat persaingan ganda campuran tetal ketat setelah Olimpiade Paris 2024 meski pemain 3 besar dunia tidak bertanding.
“Dua pasang China tetap stabil hasilnya bahkan pemain China yang sering saya temui sudah sering masuk semifinal, mereka juga bagus-bagus. Jadi, saya rasa walaupun tidak ada ranking 3 besar perjuangan tetap ketat.”
Pada Arctic Open 2024, Pitha ingin mengembalikan kepercayaan diri
“Pertandingan terakhir saya hasilnua tidak bagus dan kami belum pertandingan lagi sehingga perlu saya fokuskan lebih ke permainan dan saya harap paling tidak bisa stabil,” tutur Pitha.
“Target pribadi pasti ada, tetapi secara umum belum bisa dijelaskan.”