Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, mencetak sejarah setelah memenangi laga final Olimpiade Paris 2024.
Melawan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) di Porte de la Chapelle Arena, Senin (5/8/2024), Axelsen menang dua gim langsung, 21-11, 21-11 dan berhak meraih medali emas.
Torehan ini membuat pebulu tangkis 30 tahun itu menyamai legenda tunggal putra China, Lin Dan, yang meraih back-to-back medali emas.
Lin Dan meraih keping medali emas pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Axelsen yang peringkatnya sempat turun satu tingkat di peringka kedua dunia setelah digeser Shi Yu Qi (China) berhasil mempertahankan medali emas yang sebelumnya dia dapat pada Olimpiade Tokyo 2020.
Jalannya pertandingan.
Laga sengit tersaji sejak awal gim pertama hingga kedudukan, 5-5. Axelsen membuka jarak, 7-5 setelah Vitidsarn melakukan kesalahan dalam pengembalian shuttlecock.
Keunggulan dijaga Axelesen, 9-5. Axelsen terus melancarkan serangan untuk melumpuhkan pergerakan Vitidsarn hingga menjauh pada interval 11-5.
Selepas istirahat interval, Axelsen menjaga konsistensi permainan dan mempertebal keunggulan, 12-5.
Kecermatan Axelsen dalam melihat arah shuttlecock dan ketekunan membuat dia memegang kendali permainan, 13-5.
Vitidsarn menambah angka setelah smesnya tidak mampu dikembalikan Axelsen.
Vitidsarn menambah angka, 7-15. Axelsen semakin menunjukkan kelasnya dengan menjauh 17-7.
Axelsen jarang melakukan kesalahan sehingga menjaga dominasi, 18-7.
Reli panjang akhirnya dimenangi Vitidsarn dalam kedudukan, 8-18 setelah sehuttlecock Axelsen melebar.
Vitdsarn menambah angka lagi, tetapi Axelsen kian menjauh hingga game point, 20-9.
Pukulan Axelsen yang keluar membuat Vitidsarn menahan laju wakil Denmark itu, 11-20. Axelsen yang sudah unggul jauh menutup gim ini menjadi miliknya.
Kedua pemain bergantian mencetak angka, 1-1. Axelsen mencetak dua angka berikutnya dan menjauh, 3-1.
Vitidsarn kembali membuat kesalahan yang menguntungkan Axelsen untuk tetap unggul, 5-1.
Vitidsarn menipiskan skor, 2-5.
Permainan Axelsen yang rapi dengan kesaahan yang minim membuat pemain berusia 30 tahun itu tak pernah tertinggal terlalu lama dan memimpin, 6-2.
Vitidsarn menambah perolehan poin, 3-6. Axelsen yang sudah di atas ingin menebalkan keunggulan, 10-3. Smes keras Axelsen membuat dia menjauh pada interval 11-3.
Kesalahan demi kesalahan yang dibuat Vitidsarn semakin memuluskan laju Axelsen. Axelsen lalu unggul dengan jarak 10 poin.
Axelsen semakin leluasa menambah angka menjadi 16-3 setelah pengembalian Vitidsarn melebar.
Vitidsarn sempat menambah angka, tetapi Axelsen menjauh lagi 18-4. Vitidsarn lalu mencetak tiga poin beruntun menjadi 7-18.
Axelsen menjaga momentum dengan menambah angka 19-7 lewat kesalahan Vitidsarn.
Vitidsarn terus berusaha mencari kesempatan menambah angka, 11-19. Namun, dia kembali melakukan kesalahan dan Axelsen mencetak game point, 20-11. Axelsen yang memegang kendali laga memastikan kemenangan.