
Kabar membanggakan datang dari cabang olahraga bulu tangkis, di mana skuad Indoqnesia mampu memborong dua gelar sekaligus di ajang Sri Lanka International Challenge 2025.
Dua gelar tersebut diraih oleh pasangan ganda putra Raymond Indra/Nikolaus Joaquin dan ganda campuran, Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti di Sri Lanka International Challenge 2025 pada Minggu (2/3/2025).
Raymond/Joaquin berhasil menjadi juara usai mengalahkan pasangan asal Chinese Taipei Chia Yen Lin/Lin Yong Sheng dengan skor 21-14 dan 21-12.
“Bersyukur diberikan kemenangan dan juara lagi. Pertandingan final tadi berjalan sesuai dengan yang kami rencanakan. Kami menonton video pertandingan mereka jadi sudah tahu cara mainnya dan cara mengantisipasinya,” ujar Raymond.
Sepanjang tampil di Sri Lanka International Challenge 2028, Raymond/Joaquin menunjukkan performa apik dengan selalu menang dua gim langsung sejak babak pertama.
Kesuksesan ini juga melanjutkan tren positif sepanjang musim 2025. Sebelumnya, Raymond/Joaquin juga sukses menjadi juara di Singapore International Challenge 2025 pada 18-23 Februari.
“Juara dua pekan berturut-turut menurut saya kuncinya adalah terus melakukan yang terbaik. Komunikasi di lapangan juga penting apalagi dengan kondisi kami yang sudah menurun,” tambah Raymond.
“Kami berdua main rangkap dan waktu recovery setelah pertandingan di Singapura hanya sedikit tapi kami bisa berhasil. Sangat bersyukur,” katanya.
Kemenangan Raymond/Joaquin juga memastikan Indonesia membawa pulang dua gelar di Sri Lanka International Challenge 2025 meraih dua gelar juara.
Sebelumnya, ganda campuran Indonesia Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti meraih gelar Jepang setelah mengalahkan Yuta Watanabe/Maya Taguchi di final sebelum akhirnya menang dengan 16-21, 21-14, 21-18.
Bagi Bobby/Melati kemenangan ini sekaligus memperpanjang catatan apik sepanjang musim 2025. Sebelumnya, mereka juga menjadi juara di turnamen dengan level yang sama di Singapore International Challenge 2025.
“Rasanya senang banget dan bersyukur pastinya bisa juara back to back. Pertandingan final tadi sangat ketat karena lawan sangat berpengalaman khususnya Yuta,” kata Bobby.
“Setelah kalah di gim pertama, kami lebih sabar saja, secara pola sudah tahu mau main seperti apa. Lebih percaya diri dan nothing to lose,” tukasnya.
“Untuk target ke depan di setiap pertandingan pasti inginnya juara tapi sekarang kami fokus buat naik rangking dulu biar bisa main ke level yang lebih atas,” katanya menambahkan.