
Presiden CBA (China Badminton Association), Zhang Jun, mengevaluasi satu-satunya nomor yang gagal sumbang poin dalam kemenangan di Sudirman Cup 2025
Nomor tersebut adalah tunggal putri, yang menjadi nomor terlengah saat China menang atas Korea Selatan di final Sudirman Cup 2025 dengan skor 3-1.
Bukan perkara gagal sapu bersih untuk menang 3-0, tetapi Zhang Jun jelas sangat menyadark bahwa sektor tunggal putri China masih belum kembali sekuat dulu.
Warisan trio Wang, Wang Yi Han, Wang Shi Xian, dan Wang Xin, serta keberadaan Li Xue Rui, seolah jadi dinasti terakhir kesuksesan tunggal putri mereka.
Memang China masih punya Chen Yu Fei yang notabene Juara Olimpiade Tokyo 2020, tetapi performa Chen sudah mulai tergoyahkan An Se-young, sang ratu bulu tangkis dunia saat ini.
Chen yang sejatinya punya rekor unggul atas An, pelan-pelan juga mulai dikejar.
Sementara pelapis Chen, semisal Wang Zhi Yi atau Han Yue, semuanya belum ada yang ‘siap’ menghadapi keuletan dan keganasan An Se-young.
Saat final Sudirman Cup kemarin pun, China lebih mempercayakan Wang untuk turun melawan An daripada Chen.
Hasilnya, Wang kalah dalam pertarungan tiga gim.
Riyawat turnamen An sepanamjang tahun ini memang brilian, dia belum terkalahkan. Dan hal yang paling membuat dia semakin terlihat hebat adalah kepiawaiannya menahan rasa sakit pada cedera lututnya.
Semua hal itu membuat Zhang Jun tak bisa tinggal diam.
Dia harus segera memberikan pelatihan lebih untuk menggembleng para tunggal putri mereka sekaligus memunculkan bintang baru.
“Kompetisi tim adalah cara terbaik untuk meningkatkan moral tim,” kata Zhang Jun dikutip Bolasportdari Aiyuke.
“Memenangkan kejuaraan lagi akan memberi seluruh tim banyak rasa percaya diri dan membantu mereka mempersiapkan diri sepenuhnya untuk siklus Olimpiade yang baru,” tandasnya.
Sebenarnya ada satu lagi musuh sulit An Se-young selain Chen Yu Fei yang pernah ditemui wakil Korea itu, dia adalah He Bing Jiao.
Namun, He sekarang sudah pensiun.
Adapun pemain non-China yang tercatat masih jadi musuh sulit An selain Chen ialah Akane Yamaguchi (Jepang)
Tetapi sekali lagi, Chen dan Yamaguchi berasal dari angkatakan yang sama dan telah memasuki era senior mereka dibanding An yang masih sangat muda. Selain dua nama itu, belum ada lagi musuh yang bisa mengalahkan An berkali-kali dalam statistiknya.
“Dulu, Chen Yufei dan He Bingjiao lebih banyak menang daripada kalah melawannya,” kata Zhang Jun.
“Tetapi berkat kerja kerasnya, dia (An Se-young) telah meningkat ke level ini dan memenangkan medali emas di Olimpiade Paris.”
“Saya pikir keunggulan tim Chiba kami adalah keunggulan di ajang beregu. Saya juga akan menyampaikan masalah ini kepada Luo Yigang (pelatih tunggal putri) untuk meminta bimbingan dan mendesaknya.”
“Kami punya pepatah lama: Kami tidak takut kalah, tetapi kami takut kehilangan kepercayaan diri. Kami yakin dapat mengalahkannya,” tegas Zhang Jun.