Para pebulutangkis dunia, mulai dari pemain elite hingga pemain muda, menghadapi jadwal padat setiap tahunnya dalam kalender turnamen BWF World Tour. Turnamen ini terbagi dalam lima tingkatan, yaitu Super 100, Super 300, Super 500, Super 750, dan Super 1000.
Indonesia sendiri menjadi tuan rumah beberapa turnamen bergengsi, termasuk Indonesia Masters dengan level Super 500 yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Januari 2025. Turnamen ini pertama kali diadakan pada 2014 dan mencatatkan pasangan ganda campuran China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, sebagai peraih gelar terbanyak dengan lima kemenangan.
Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berada di posisi kedua dengan empat gelar, diikuti oleh tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang meraih dua gelar. Pada edisi 2024, pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi satu-satunya juara dari Indonesia di hadapan publik sendiri.
Turnamen Indonesia Masters 2025 dijadwalkan berlangsung pada 21-26 Januari, sekaligus menjadi ajang perpisahan bagi pasangan legendaris Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Turnamen-Turnamen Lain di Indonesia
Selain Indonesia Masters Super 500, terdapat dua turnamen Super 100 yang berlangsung di Pekanbaru dan Surabaya, masing-masing bertajuk Indonesia Masters I dan Indonesia Masters II. Pada 2024, para atlet Indonesia meraih prestasi gemilang, dengan tiga gelar di Pekanbaru dan empat gelar di Surabaya.
Selain itu, Istora Senayan juga menjadi tuan rumah Indonesia Open, salah satu turnamen Super 1000 yang telah digelar sejak 1982. Turnamen ini tidak hanya menawarkan poin besar bagi para pemain tetapi juga hadiah yang signifikan. Beberapa nama besar pebulu tangkis Indonesia, seperti Taufik Hidayat, Ardy Wiranata, dan Susi Susanti, mencatatkan sejarah sebagai juara terbanyak di ajang ini.
Prestasi Indonesia di Kancah Internasional
Indonesia juga memiliki sejarah panjang di All England, turnamen bulu tangkis tertua yang dimulai pada 1899. Rudy Hartono menjadi ikon dengan koleksi delapan gelar di sektor tunggal putra. Prestasi Indonesia di All England terus berlanjut hingga 2024, termasuk final sesama pemain Indonesia di sektor tunggal putra antara Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Turnamen Super 750 juga menjadi arena persaingan sengit, dengan enam turnamen bergengsi seperti China Masters, Denmark Open, dan Singapore Open. Tingkat Super 300, yang terdiri dari 12 turnamen, melengkapi kalender BWF World Tour, yang berakhir dengan World Tour Finals pada Desember.
BWF World Tour Finals
Turnamen pemungkas ini hanya diikuti oleh delapan pemain atau pasangan dengan poin tertinggi di masing-masing sektor. Sejak pertama kali digelar pada 2018, Indonesia selalu berhasil mengirimkan wakilnya.
Salah satu pencapaian terbaik terjadi pada edisi 2019 di Guangzhou, di mana Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, atau dikenal sebagai The Daddies, menjadi juara satu-satunya wakil Indonesia di turnamen itu.
Pada 2021, Indonesia juga menjadi tuan rumah World Tour Finals yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, di tengah tantangan pandemi Covid-19. Keberhasilan tersebut menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung perkembangan bulu tangkis di panggung dunia.
ada BWF World Yiour Finals 2024, andalan Indonesia pada nomor tunggal putra Jonatan Christie melaju hingga semifinal setelah menempati grup B babak penyisihan. Namun, pemain yang akrab dipanggil Jojo ini gagal melaju ke final karena dikalahkan Anders ntonsen pada semifinal. Shi Yu Qi dari China menjadi juara tunggal putra setelah pada pertandingan final menundukkan Anders Antonsen.
Sementara wakil Indonesia pada nomor tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung hanya bisa bertarung pada babak penyisihan. Dia gagal melaju ke semifinal setelah hanya menempatiposisi ketiga babak grup yang juga terdiri dari Aya Ohori, Wang Zhi Yi, serta Busanan Ongbamrungpham. Wang Zhi Yi akhirnya menjadi juara setelah di final menundukkan rekan senegaranya dari China Han Yue.
Pada nomor ganda putra, Indonesia meloloskan dua wakil yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isafahani.
Kedua pasangan ini melaju ke seminal setelah bertengger sebagai juara dan runner-up grup B. Namun kedua pasangan ini gagal melaju hingga ke babak pemungkas. Fajar/Rian mneyerah kepada Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dari naoaysia pada semfinal, sedsngkan Sabar/Reza tumbang saat menghadpi wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen yang kemudian menjadi juara.
Pada nomor ganda putri Indonesia meloloskan Febrina Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. Namun, mereka gagal melaju ke babak selanjutnya setelah hanya bertengger di posisi ketiga penyisihan grup B.
Sementara pada nomor ganda campuran Indonesia juga mengirimkan wakilnya, yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, Namun, mereka juga gagal lolos ke babak selanjutnya karena hanya menempati posisi ketiga dalam penyisihan grup B.