
Skuad tim bulu tangkis Indonesia di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025 berpeluang diboyong ke Piala Sudirman 2025. Pasalnya, mereka berhasil meraih gelar juara di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025.
Kemenangan tersebut membuktikan bahwa skuad muda Indonesia mampu unjuk gigi. Bahkan, mereka bisa membawa Indonesia ukir sejarah di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025.
1. Juara Badminton Asia Mixed Team Championship 2025
Sebagaimana diketahui, tim bulutangkis Indonesia sejatinya tidak tampil dengan kekuatan penuh di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025. Sejumlah pemain muda mengisi skuad tersebut yang dipimpin Rinov Rivaldy dan Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Meski tampil dengan kekuatan pemain muda, tim bulutangkis Indonesia mampu keluar sebagai juara usai mengalahkan China 3-1 di final. Kesuksesan ini sekaligus membawa Indonesia lolos ke Piala Sudirman 2025.
2. Berpeluang Dibawa ke Piala Sudirman 2025
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, menyebut kekuatan yang dimiliki Indonesia di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025 mempunyai kemungkinan besar untuk diboyong ke Piala Sudirman 2025. Termasuk menggeser para pemain elite yang memang tidak diturunkan di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025.
Ia menyebut kesiapan para pemain akan menjadi kunci, meskipun secara usia masih muda. Pelatih yang akrab disapa koh Didi itu menilai investasi pemain muda lebih lebih baik ketimbang memaksakan pemain elite, namun belum siap.
“Sangat memungkinkan. Kita tetap mempersiapkan pemain yang paling siap. Kita bukan bilang yang terbaik, kalau terbaik by ranking ya pasti yang senior. Kita bilang paling siap untuk turun di setiap turnamen,” ungkap Eng Hian di Bandara Soekarno Hatta, Senin (17/2/2025).
“Jadi kita melihat kesiapannya, lebih baik kita berinvestasi ke depannya. Daripada kita memaksakan hanya terus tim elite, tapi artinya sendiri tidak siap,” tambahnya.
3. Lakukan Evaluasi
Setelah ini, Eng Hian menyebut akan terus memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk unjuk gigi di turnamen berikutnya. Tentu saja dengan sejumlah evaluasi yang akan dilakukan para pelatih.
“Nah, pemain muda kita tentunya ke depan akan kita berikan kesempatan yang lebih baik lagi. Kesempatan turnamen kita berikan lebih banyak lagi,” sambung Eng Hian.