
Kisah pebulu tangkis supercantik Thailand, Ratchanok Intanon, menarik diulas. Sebab, kariernya di dunia bulu tangkis ternyata berasal dari pabrik permen.
Ratchanok Intanon kemudian terus kembangkan bakatnya. Hingga akhirnya, tunggal putri andalan Thailand itu sukses besar dan jadi juara dunia.
1. Ratu Bulu Tangkis Dunia
Ratchanok Intanon sukses besar di dunia bulu tangkis. Dia bahkan pernah menduduki peringkat 1 dunia di usia yang begitu muda, yakni baru 21 tahun.
Momen itu tepatnya terjadi pada April 2016. Pada 2013, Ratchanok Intanon bahkan sukses sabet gelar juara dunia. Dia juara BWF World Championships usai kalahkan wakil tuan rumah, Li Xuerui, di final. Kesuksesannya kala itu sontak jadi sorotan besar.
Karier manis Ratchanok Intanon berlanjut ke tahun-tahun berikutnya. Dia kini sudah segel gelar juara Indonesia masters, Malaysia Open, India Open, dan masih banyak lagi lainnya.
2. Kariernya Berawal dari Main di Pabrik Permen
Siapa sangka, ada kisah menyentuh di balik karier apik Ratchanok Intanon. Dia ternyata bermain bulu tangkis hanya untuk main-main saja pada awalnya.
Ratchanok Intanon bahkan mulai bermain bulu tangkis di pabrikan permen tempat orangtuanya bekerja. Hal itu terjadi karena bos di tempat orangtua Ratchanok Intanon bekerja mengajaknya bermain di lapangan bulu tangkis di pabrik itu.
Sang bos khawatir Ratchanok Intanon bakal terluka jika berada di dalam pabrik. Apalagi, Ratchanok mengaku dirinya sangat nakal saat kecil.
Dari sana, siapa sangka, Ratchanok Intanon bisa mengembangkan potensinya dalam dunia bulu tangkis hingga merebut gelar juara. Dia bahkan sudah jadi pemain nasional pada usia 14 tahun.
“Saya mulai bermain pada usia 6 tahun dan saya tidak punya rencana untuk menjadi pemain nasional, tetapi hanya bermain untuk bersenang-senang,” ujar Ratchanok Intanon dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada 2016.
“Karena keluarga saya yang bekerja di pabrik permen dan anak berusia 6 tahun ini sangat nakal sehingga bos orangtua saya hanya membawa saya bermain tanpa mimpi,” lanjutnya.
“Sampai akhirnya saya mendapat gelar juara pertama setelah memulai satu atau dua tahun kemudian dan terus melakukannya sebaik yang saya bisa dan menjadi pemain nasional pada usia 14 tahun,” tutup Ratchanok Intanon.