Kasus An Se-young Vs BKA Masuk Tahap Penyelidikan, Makin Panas Setelah Asosiasi Sebut Pernyataan Kontradiktif

Kasus perselisihan tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, dengan Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) mulai masuk tahap penyelidikan, ada pernyataan kontradiksi dari pihak pelatnas.

Pernyataan kontroversial peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 tersebut semakin mendatangkan gejolak panas.

An Se-young blak-blakan mengungkap kekecewaannya pada BKA, tepat di momen konferensi pers setelah dia memenangi medali emas di Paris.

Tunggal putri berusia 22 tahun itu mengeluhkan penanganan dan manajemen BKA yang menurutnya terlalu meremehkan atlet-atlet mereka.

Mulai dari penanganan cedera yang tidak memadai, metode latihan yang tertinggal, kontrak sponsor sampai pembatasan partisipasi pemain independen di turnamen internasional.

Melansir dari Hani.co.kr, kasus tersebut kini telah memasuki tahap penyelidikan yang dilakukan oleh Komite Olahraga dan Olimpiade Korea Selatan.

Jika ditemukan ada ketidakbersan di tubuh pelatnas bulu tangkis Negeri Ginseng itu, Tim Audit akan dibentuk.

Namun, di sela-sela proses penyelidikan, pihak BKA yang berbicara pada media di sana, mengklaim beberapa bantahan.

Ada sejumlah pernyataan kontradiktif dari apa yang dituduhkan An Se-young kepada mereka.

Salah satunya adalah tentang penanganan cedera An setelah final Asian Games 2022, Oktober 2023 lalu.

Sebelumnya, An menyebut bahwa tim medis BKA salah diagnosis dan membuat cedera lutut An makin parah.

Selain itu, An yang rupanya juga mengalami cedera pergelangan kaki selama latihan sebelum Olimpiade Paris 2024, merasa BKA tidak aktif bergerak mencari pengobatan dan penanganan cedera dia.

Langkah ini diambil BKA, kabarnya untuk tameng An terhadap lawan-lawannya agar cedera tersebut tidak diketahui lawan.

BKA pun membantah tudingan semua itu. Pihak mereka justru menyebut bahwa An Se-young sendiri yang tetap ingin ikut turnamen.

“Setelah cedera di Hangzhou (Asian Games), An Se-young didiagnosis agar istirahat total selama 2 minggu dan diikuti pemulihan selama empat minggu, tetapi dia berpartisipasi dalam dua turnamen internasional pada bulan November atas kemauannya sendiri,” ucap pihak BKA, dikutip BolaSport.com dari Chosun.com.

“Atlet tersebut mengatan bahwa dia tidak perlu menerima perawatan, tetapi dia meminta saya menghubungi dokter Korea, yang mana itu juga saya lakukan.”

Pernyataan tersebut jelas sangat kontradiktif atas tudingan An sebelumnya. Investigasi lebih jauh benar-benar harus dilakukan.

Adapun hal kontradiksi kedua adalah soal pembatasan pemain non-pelatnas untuk ikut turnamen internasinal.

Lagi-lagi, BKA mengklaim bahwa mereka punya aturan sendiri.

“Jika aturan diabaikan, akan ada banyak pemain yang keluar dari pelatnas dan itu akan menyulitkan kami untuk mengelola tim nasional (bulu tangkis),” ujar pihak BKA.

Faktanya, pembatasan pemain non-pelatnas BKA memang sempat jadi hal kontroversial sampai naik banding di Pengadilan Tinggi Seoul.

Kasusnya menimpa mantan ganda putra nomor satu dunia, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol sulit ikut turnamen BWF pada 2017 silam.

Penyebabnya karena aturan BKA melarang pemain independen di atas usia 31 tahun (untuk laki-laki) dan 29 tahun (untuk perempuan) berkompetisi internasional.

Related Posts

Indonesia Borong 4 Gelar di Singapore IC 2025, Ada Melati dan Racikan Baru Pencipta Duet Marcus/Kevin di Podium

Sedikit menjauh dari gemerlap ajang BWF World Tour, para bulu tangkis Indonesia menorehkan prestasi apik dengan empat trofi di Singapore International Challenge 2025. Lima nomor yang dipertandingkan hampir semuanya menjadi milik wakil Indonesia di Singapore…

Alwi Berlomba dengan Waktu Pemulihan Cedera

Persiapan pebulu tangkis tunggal putra Alwi Farhan menuju German Open 2025 sedikit terganggu dengan cedera pergelangan kaki kanan. Pemain peringkat ke-40 dunia itu berlomba dengan keterbatasan waktu, menjelang turnamen bulu…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Indonesia Borong 4 Gelar di Singapore IC 2025, Ada Melati dan Racikan Baru Pencipta Duet Marcus/Kevin di Podium

  • By shuji
  • February 24, 2025
  • 2 views
Indonesia Borong 4 Gelar di Singapore IC 2025, Ada Melati dan Racikan Baru Pencipta Duet Marcus/Kevin di Podium

Alwi Berlomba dengan Waktu Pemulihan Cedera

  • By shuji
  • February 23, 2025
  • 4 views
Alwi Berlomba dengan Waktu Pemulihan Cedera

Daftar Unggulan German Open 2025 – Trias/Rachel Satu-satunya dari Indonesia, Viktor Axelsen Turun Gunung untuk Jadi Raja Terakhir

  • By shuji
  • February 22, 2025
  • 6 views
Daftar Unggulan German Open 2025 – Trias/Rachel Satu-satunya dari Indonesia, Viktor Axelsen Turun Gunung untuk Jadi Raja Terakhir

Ganda Campuran Malaysia Bidik Ranking Nomor 1 Dunia demi Bisa Ukir Sejarah Baru

  • By shuji
  • February 21, 2025
  • 6 views
Ganda Campuran Malaysia Bidik Ranking Nomor 1 Dunia demi Bisa Ukir Sejarah Baru

Wamenpora Jamin Pelatnas Bulu Tangkis Tak Terkena Imbas Efisiensi Anggaran

  • By shuji
  • February 20, 2025
  • 7 views
Wamenpora Jamin Pelatnas Bulu Tangkis Tak Terkena Imbas Efisiensi Anggaran

Disambut Meriah, Tim Bulutangkis Indonesia Tiba di Tanah Air Usai Ukir Sejarah Juara Badminton Asia Mixed Team Championship 2025

  • By shuji
  • February 19, 2025
  • 8 views
Disambut Meriah, Tim Bulutangkis Indonesia Tiba di Tanah Air Usai Ukir Sejarah Juara Badminton Asia Mixed Team Championship 2025