Tunggal putri remaja Jepang, Tomoka Miyazaki, sukses melanjutkan sensasinya dengan kemenangan di semifinal China Open 2024.
Tomoka Miyazaki mengalahkan seniornya, Akane Yamaguchi, dengan skor 22-20, 21-15 dalam laga di Changzhou Olympic Center Gymnasium, Changzhou, China, Sabtu (21/9/2024).
Pertandingan ini menarik karena mempertemukan Yamaguchi sebagai ratu bulu tangkis Jepang dan Miyazaki selaku calon penerus yang lebih muda 9 tahun.
Miyazaki (18 tahun) mencuri perhatian karena prestasinya hingga mampu menembus tim utama Jepang meski masih duduk di bangku SMA.
Setelah memenangi gelar BWF World Tour pertamanya di Orleans Masters pada Maret lalu, atlet berusia 18 tahun ini merangkai tren apik dengan menjejak semifinal dua kali secara beruntun.
China Open menjadi panggung Juara Dunia Junior 2022 untuk melangkahkan kaki di final event BWF World Tour Super 1000 pertamanya.
Padahal kualitas Yamaguchi (27 tahun) tidak perlu diragukan lagi karena pernah menduduki peringkat satu dunia sebanyak empat kali selama 74 pekan.
Juga mendobrak sebagai bocah ajaib karena sudah menjuarai ajang Superseries di usia 16 tahun, Yamaguchi menjelma menjadi pemain top di jajaran Big Four tunggal putri.
Menjadi pemenang dalam pertemuan sebelumnya di Singapore Open 2022, Yamaguchi memakai pengalamannya dengan menguji Miyazaki dalam reli panjang.
Adu permainan terjadi ketika kampiun China Open 2017 tersebut menekan Miyaki dengan terus mendorong bola ke area belakang.
Permainan stabil dan minim eror menjadi senjata Yamaguchi. Dia memastikan Miyazaki agar tidak mematikannya dengan sekali atau dua kali menyerang.
Dari ketertinggalan 2-6 pada gim pertama, Yamaguchi mengejar hingga membalikkan keadaan di skor 14-12.
Miyazaki mencoba mengatasinya dengan pukulan-pukulan menipu yang beberapa kali membuat Yamaguchi mati langkah.
Walau beberapa kali terpancing untuk melakukan kesalahan sendiri, sang Junior mulai mengikuti irama Yamaguchi dalam adu pukulan yang alot.
Penonton pun disuguhkan dengan reli-reli berkualitas karena berbagai pengembalian ciamik dari kedua pemain.
Miyazaki mengungguli Yamaguchi dalam persaingan yang sengit. Sempat tertinggal lagi di 18-19, dia memenangi gim pertama dengan skor ketat 22-20.
Miyazaki makin berada di atas angin hingga dapat menyetir Yamaguchi dengan menarik-ulurnya pada gim kedua.
Sempat tertinggal hingga tiga angka di 6-9 lalu 7-10, Miyazaki membuat Yamaguchi buntu selama delapan poin berturut-turut untuk berbalik unggul di 15-10.
Kemenangan dikunci Miyazaki dalam waktu 55 menit dengan lob silang ke arah backhand yang gagal dijangkau Yamaguchi menjadi aksi terakhir.
Miyazaki menatap final pertamanya di turnamen level BWF World Tour Super 1000. Ini melebihi ekspektasi pribadinya.
“(China Open 2024) adalah turnamen Super 1000 kedua bagi saya,” ucap Miyazaki pada Jumat (20/9/2024) kemarin, dilansir dari BWF Badminton.
“Sebelum turnamen ini, target saya adalah mencapai perempat final, jadi saya bahagia karena bisa bermain hari ini.”
“Saya memasuki pertandingan dengan hasrat yang besar untuk menang.”
“Jika saya bisa menang, target saya berikutnya adalah meraih hasil yang lebih baik dan mencapai level yang lebih tinggi.”
Pencapaian ini berpeluang untuk membawa peringkat Miyazaki naik lebih jauh di level senior.
Kini menduduki peringkat ke-21 dunia, Miyazaki bisa mendekati peringkat 15 besar dunia pekan depan karena level turnamen China Open 2024 yang tinggi.
Total hadiah senilai 2 juta Dolar AS (sekitar 30,3 miliar Rupiah) membuat China Open diganjar poin ranking tertinggi di level Super 1000 yang standarnya 1,3 juta Dolar (Rp 19,7 miliar).
Di final China Open 2024 Miyazaki akan menghadapi pemenang pertandingan antara Wang Zhi Yi (China/unggulan ke-3) dan Aya Ohori (Jepang/7).