Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, akan kembali tampil pada tur Eropa mulai pekan depan.
Fajar/Rian rencananya akan mengikuti Arctic Open 2024 (Super 500) pada 8-13 Oktober dan Denmark Open 2024 (15-20 Oktober).
Fajar/Rian memiliki kisah manis pada Denmark Open 2022 dengan naik podium kampiun setelah mengalahkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Setelah gagal pada Olimpiade Paris 2024, performa Fajar/Rian belum kembali ke performa terbaik.
Fajar/Rian kalah pada perempat final Japan Open 2024 dan China Open 2024.
Setelah itu, mereka absen pada Macau Open karena Rian mempersiapkan pernikahannya dengan Ribka Sugiarto yang kini sudah berlangsung pada Minggu (29/9/2024).
“Rian sebelum menikah kurang lebih izin lima hari tidak latihan untuk persiapan pernikahan. Sekarang sudah mulai Latihan lagi. Mulai fokus lagi ke pertandingan,” kata pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, ditemui di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (2/10/2024).
“Kalau kemarin fokusnya terpecah. Sekarang sudah benar, fokus lagi disini. Targetnya sekarang mengejar untuk lolos World Tour Finals dulu.”
Hanya delapan peserta terbaik akan bertanding pada turnamen BWF World Tour Finals 2024 yang digelar di Hangzhou, China pada 11-15 Desember mendatang.Persaingan dua pasang ganda putra Indonesia terjadi yang menghuni posisi delapan besar.
Pasangan ganda putra, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani berhasil menyalip kompatriotnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kenaikan itu tak lepas dari Sabar/Reza yang mengikuti dalam empat dari lima turnamen yang digelar sepanjang bulan Agustus-September.
Sabar/Reza berhasil dua kali menembus babak final pada Hong Kong Open (Super 500) dan Macau Open (Super 300).
Aryono berharap raihan pasangan baru, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin mampu memotivasi Fajar/Rian kembali ganas pada turnamen selanjutnya.
“Mudah-mudahan bisa termotivasi juga dengan yang lainnya karena pemain lain sudah mencapai semifinal dan juara,” ucap Aryono.
“Setelah gagal pada Olimpiade, rasa kecewa pasti ada. Mudah-mudahan tidak berlarut-larut dan bisa bangkit karena ke depan masih ada pertandingann lain. Jadi targetnya mengejar World Tour Finals dulu.”
“Jadi, ada yang dikejar lagi. Untuk jangka panjang, jujur mereka masih bisa bersaing. Yang penting komintmen dulu, latihan masih mau. Jangka panjang berarti empat tahun (untuk Olimpiade).”
Aryono menjelaskan persaingan ganda putra semakin ketat setelah Olimpiade Paris 2024.