Persaingan sengit antara jagoan ganda putra Soh Wooi Yik dan atlet Indonesia Hendra Setiawan tidak mengurangi kekaguman warga Malaysia terhadap pebulu tangkis veteran yang ia idolakan sepanjang kariernya.
Hendra Setiawan, 40 tahun, mengumumkan pada 2 Desember bahwa turnamen Indonesia Masters Super 500 pada Januari akan menjadi turnamen terakhirnya dengan partnernya saat ini Mohammad Ahsan sebelum pensiun dari olahraga tersebut.
Kekaguman Wooi Yik dapat dimengerti, karena ia baru berusia 10 tahun ketika Hendra Setiawan dan mendiang Markis Kido meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008.
Hendra Setiawan membanggakan karier gemilang yang mencakup empat gelar juara dunia, yang pertama bersama Markis pada tahun 2007, diikuti oleh tiga gelar bersama Ahsan pada tahun 2013, 2015, dan 2019.
Dia juga telah mengumpulkan lebih dari 30 gelar Tur Dunia bersama kedua rekannya.
Khususnya, Aaron Chia-Wooi Yik mengamankan gelar juara dunia pertama bagi Malaysia dalam cabang bulu tangkis dengan mengalahkan Hendra-Ahsan yang dikenal sebagai “The Daddies” pada Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo.
Sebelum kemenangan itu, pasangan Malaysia telah kalah dalam enam pertemuan pertama melawan pasangan Indonesia. Meski pertarungan mereka sengit di lapangan, rasa hormat Wooi Yik terhadap Hendra yang rendah hati tetap utuh.
“Hendra, satu-satunya legenda di hatiku yang tidak hanya didefinisikan oleh kesuksesannya,” tulis Wooi Yik di Instagram.
“Dia selalu saya hormati dan punya pengaruh besar pada karier dan kehidupan bulu tangkis saya.”
Pemain peringkat 5 dunia Aaron-Wooi Yik mungkin masih memiliki kesempatan lagi untuk menghadapi Hendra-Ahsan di Malaysia Open (7-12 Januari) dan Indonesia Masters (21-26 Januari), tergantung pada undian.
Namun, fokus utama Wooi Yik adalah pada ajang World Tour Finals (WTF) penutup musim di Hangzhou dari 11-15 Desember.
Pasangan ini, yang tampil kelima kalinya di WTF, bertekad untuk melaju melewati babak penyisihan grup untuk pertama kalinya.
Wooi Yik, yang masih dalam tahap pemulihan setelah menjalani operasi jempol kaki kanannya menyusul Olimpiade Paris Agustus lalu, tetap optimis.
“Saya sudah pulih sepenuhnya, tetapi saya berharap penggemar memberi saya waktu untuk kembali ke performa puncak. Butuh beberapa bulan,” katanya.
“Meskipun kami belum bisa kembali ke performa terbaik kami di Olimpiade, kami berharap bisa meraih hasil yang lebih baik di Hangzhou.”