Pasangan ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, menghadapi hasil undian yang tidak mudah pada Olimpiade Paris 2024.
Kompetisi bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung mulai 27 Juli-5 Agustus di Adidas Arena, Porte de la Chapelle.
Ganda putri peringkat ke-13 dunia Pearly/Thinaah harus bekerja keras untuk mencapai perempat final dalam debut mereka pada Olimpiade.
Mereka diadu melawan peringkat 1 dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fn, peringkat 6 dunia Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) dan peringkat 9 dunia Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti di Grup A.
Hanya dua pasangan teratas yang akan melaju ke delapan besar.
Thinaah/Muralitharan akan dipaksa untuk waspada sejak awal
Direktur kepelatihan nasional Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia, Rexy Mainaky menghadapi tugas berat untuk bertahan di grupnya, namun mendesak pasangan tersebut untuk memberikan segalanya.
“Ini akan sulit bagi Pearly/Thinaah, tetapi mereka harus bermain seolah tidak ada ruginya,” kata Rexy dilansir dari The Star.
“Mereka perlu menyadari bahwa mereka tidak bisa hanya mengandalkan kelompok yang mudah. Mereka harus siap berjuang keras.”
“Sisi positifnya, jika mereka berhasil lolos dari grup, itu akan meningkatkan kepercayaan diri mereka pada perempat final.”
Mereka memiliki rekor menang-kalah 1-6 kontra Chen/Jia, 3-2 vs Matsumoto/Nagahara, dan 3-3 melawan Apriyani/Fadia.
Sebagai catatan, belum ada pasangan ganda putri asal Malaysia yang pernah meraih medali pada Olimpiade.
Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, melakukan persiapan menuju Olimpiade Paris 2024 dengan memiliki sparring partner dari Indonesia.
Duo ini yakin mereka berada dalam kondisi terbaik untuk tugas Olimpiade pertama mereka dengan melakukan latih tanding dengan ganda putra Indonesia, termasuk keponakan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, mendiang Markis Kido.
Ganda putri peringkat ke-13 dunia itu telah berlatih bersama empat mantan ganda putra pelatnas Cipayung sejak Februari untuk mempertajam permainan menyerang mereka.
Bahkan, empat pemain ganda putra Indonesia ini juga akan bergabung dengan mereka untuk pusat pelatihan timnas bulu tangkis Malaysia selama dua minggu di Paris.
Muralitharan mengatakan bahwa sesi berkualitas telah membantu mereka mengembangkan variasi dalam permainan mereka.
“Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda. Hal sangat membantu kami belajar dan beradaptasi dengan permainan dan taktik yang lebih luas karena gaya bermain mereka yang berbeda,” kata Muralitharan dilansir dari The Star.
Keempat ganda putra Indonesia tersebut adalah Ade Yusuf, Gerardo Rizqullah, Rian Swastedian, dan Alfian Firsada.
Ade pernah menduduki peringkat ke-16 dunia bersama Wahyu Nayaka pada 2015, sedangkan Gerardo merupakan keponakan mendiang Markis Kido yang meraih emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Hendra Setiawan.
Rian pernah menjadi juara ganda campuran bersama Masita Mahmudin pada turnamen Vietnam International Series 2015 dan Alfian Firsada bermain bersama Alwi Mahardika sebelum berhenti bermain pada 2017.
“Senang rasanya bermain dengan para pemain ini karena mereka sangat berbeda,” ucap Muralitharan.
“Saya belajar untuk memvariasikan permainan saya dan lebih fokus pada cara menghadapi pemain dengan tembakan menyerang yang rumit.”
Pearly Tan juga terlihat positif menjalani persiapan Olimpiade Paris 2024.
“Kami saat ini memberikan yang terbaik di sesi latihan. Kami telah mendapatkan kembali ritme seperti yang kami tampilkan pada Indonesia Open.”
UNDIAN GANDA PUTRI PADA OLIMPIADE PARIS 2024.
Grup A
1. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China)
2. Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang)
3. Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia)
4. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia)
Grup B
1. Liu Sheng Shu/Tan Ning (China)
2. Annie Xu/Kerry Xu (Amerika Serikat)
3. Gabriela Stoeva/Stephanie Stoeva (Bulgaria)
4. Yeung Nga Ting/Yeung Pui Lam (Hong Kong)
Grup C
1. Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang)
2. Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan)
3. Tanisha Crasto/Ashwini Ponappa (India)
4. Setyana Mapasa/Angela Yu (Australia)
Grup D
1. Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan)
2. Sara Thygesen/Maiken Fruergaard (Denmark)
3. Yeung Nga Ting/Yeung Pui Lam (Taiwan)
4. Margot Lambert/Anne Tran (Prancis)